Sabtu, 22 November 2008

TAJUK OPINI ERA OTONOMI DISAAT KRISIS EKONOMI GLOBAL PEMKO PERLU KAJIAN KEBIJAKAN SECARA MENDALAM


Wako dan Ketu DPRD saat hadri
Hut Bustani Arifi


Kepemimpinan Walikota Padang Panjang Dr. H.Suir Syam,M.Kes, MMR Patut di acungkan jempol, sejak otonomi daerah dengan sistem pemmerintahan desentarlisasi, Padang Panjang telah mampuh membuktikan, menanpakan diri dari segi perkembangan pembangunan dalam sektor, Pembangunan, Ekonomi, Budaya dan pendidikan.
Kebijakan Pemko Padang Panjang Yang dinahkodai oleh Wako Dr. H.Suir Syam,M.Kes, MMR bersama Wawako Drs.H. Adirozal,M.SI, periode 2003 – 2008 dalam memajukan Kota Padng Panjang yang dikenal dengan julukan Kota Serabi Mekah ini telah menampakan hasil yang drastris, keberhasilan Wako Dr. H.Suir Syam dan Drs.H. Adirozal ini membuat masyarakat Kota Padang Panjang kembali memberi kepercayaan sepenuhnya untuk memimpin kembali Padang Panjang lima tahun kedepan periode 2008 –2013 meskipun pasangan Dr. H.Suir Syam,M.Kes, MMR bukan bersama Drs.H. Adirozal,M.SI.
Wawako terpilih Ir.H.Edwin, Sp, yang mendamping Wako Dr. H.Suir Syam,M.Kes, MMR ternyata di percayakan masyarakat kota Padang Panjang untuk memimpin lima tahun kedepan, dari hasil kemenangan pasangan Dr. H.Suir Syam,M.Kes, MMR dan Ir.H.Edwin, Sp, sebagai pasangan Walikto dan Wakil Walikota pada Pemilihan Umum Padang Panjang Tahun 2008 dengan total perolehan suara 16.247 suara sah atau dengan persentase 81.5 %, bukti kepercayaan masyarakat kota ini jelas amat besar sekali.
Kebijakan Pemko Padang Panjang dalam pembangunan Era Otonomi di segala sektor tentu jelas patut mendapat dukungan, sokongan oleh masyarakat, namun dalam pelaksanaanya banyak kalangan menilai kebijakan Pemko ini perlu dievaluasi dan dikaji ulang secara mendalam, seperti pembangunan RSUD yang bertaraf Internasiaonal dengan Anggaran APBD, APBN, dan DAK yang mencapai angkah Ratusan Miliyaran Rupiah, biaya yang dikeluarkan terkesan terjadi pemborosan, sementara hasil dari anggaran ABPD, APBN, dan DAK ini sampai kini tidak membuahkan hasil, bahkan yang ada hanya berlomba-lomba untuk mengeruk keuntungan dari anggaran ini, mulai dari proyek pekerjaan fisik, pengadaan barang bahkan MoU dengan PT.Askes yang pernah di beritakan oleh koran mingguan lokal terkesan Pemko kurang transparan, termasuk baru-baru ini, mogoknya para Dokter spesialis dan staf hanya gara-gara surat teguran dari kurlap tim sidak sihinggah pelayanan rawat jalan menjadi lumpuh, jadi apa yang di impikan selama ini semakin jauh dari mimpi.
Sementara Minangkabau Villeg yang dipercayakan pengelolahannya kepada Investor disulap menjadi Minang Fantasi (mifan), telah menampakan hasil yang drastris, keberhasilan Pemko merangkul PT.Niagara Fantasy Island (NFI) untuk berinvestasi ke kota ini sekali gus jadikan kota Padang Panjang menjadi kota tujuaan, cuma masyarakat sekarang terasa ditinggalkan.
Sebagai perbandingan dari prihal diatas oleh beberapa Toko masyarakat dan Pelaku Ekonomi di Padang Panjang terhadap RSUD, IFAN dan rencana pembangunan Pasar Serikat Batipuh X Kota perlu dikaji ulang secara mendalam.
Kalau dibandingkan MIFAN dengan RSUD ini adala pilot proyek yang sangat besar kenapa RSUD tidak menampakan hasil..? sementara MIFAN yang dikelolah oleh Investor lebi pesat dan draktis kemajuannya, sedangkan RSUD Padang Panjang jahu ketinggalan, dari segi pelayanan, dan peralatan termasuk Dokter Spesialis dari Rumasakit YARSI IBNUSINA yang selalu siaga 24 jam, bahkan beberapa pengusaha dan Pejabat kota ini lebih percaya berobat di Rumah Sakit Yarsi dan Ahmat Muchtar oleh karna peralatan Medis dan Dokter Spesialis yang selalu stenby, ini di karnakan dikelolah oleh orang yang ber Investasi, sebab seluru Dokter dan staf, mereka di bayar sesuai dengan ke profesionalnya begitu juga dengan peralatan Medis yang canggi, kalau saja RSUD kota Padang Panjang, pemko mau mencarikan Investor yang menanamkan modalnya dalam dunia kesehatan ini tentu impian ini akan menjadi kenyata. Kita akui Wako Dr. H.Suir Syam,M.Kes, MMR bersama mantan Wawako Drs.H. Adirozal,M.SI, amat bekerja keras dan sangat piawai semasa mereka memimpin kota yang berjulukan” Kota Serambi Mekah” ini.
Melihat kasus di atas banyak hal yang harus diselesaikan oleh Wako Dr. H.Suir Syam,M.Kes, MMR bersama Wawako terpilih Ir.H.Edwin, Sp, selama Lima Tahun kedepan, termaksuk Pembangunan Pasar Serikat di kota padang panjang ini. Namun yang menjadi pertanyaan oleh kalangan masyarakat Batipuh X Koto dan Anaka Nagari Saiyo Sakato baru-baru ini, apakah pemko Padang Panjang akan menyerakan aset wilayat yang ada di kota ini kepada Investor,” kita sudah lihat Pasar Grosir Sayur Bukit Surungan yang di bangun oleh investor sampai saat ini tidak ubahnya ibarat pasar kaget yang hanya pada malam jumat dan senin dikunjungi pedagang, sementara pasar serikat yang jelas - jelas adalah Sentral Ekonomi Padang Panjang Batipuh X Koto dari zaman penjajaan sampai saat ini, masyarakat Batipuh X Koto dan Anak Nagari Saiyo Sakato berharap, kebijakan pemko ini perlu dievaluasi dan dikaji ulang secara mendalam, mana yang harus di anggarkan oleh APBD dan mana Yang harus di serakan ke Investor sesuai dengan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 26 Tahun 2008. (RIFNALDI)

Tidak ada komentar: