Sabtu, 22 November 2008

DPRD Kota Padang Panjang Desak Pemko Kerjasama Dengan PT.Fokus Indo lighting, Diduga Cacat Hukum


Zulkarnain, Sekdako dan Maisul
Sedang Asik



Padang Panjang- pemburu berita
Terkait dengan pemberitaan edisi (40) minggu yang lalu kepala Dinas PU Kota Padang Panjang H.Ir.Maisul sewaktu dikunjungi wartawan Koran ini yang kebetulan sedang rapat dengan rekanan Contarktor dari Padang, anehnya setelah usai rapat dengan rekanan tersebut H.Ir. Maisul terkesan mengelak seakan-akan mengetaui maksud kedatangan wartan koran ini, untk di mintai keteranganya, mengenai proyek PJU yang cacat hukum seperti apa yang telah disampaiakan oleh Anggota Dewan Drs, Batlimus Fraksi dari Golongan Karaya saat menyampaikan pandangan umum dalam sidang Paripurana di Gedung Dewan Kampung Jambak Kamis (13/11), membuat H.Ir.Maisul melarikan diri melewati pitu belakang.
Perjanjian kerjasama Pemerintah Kota Padang Panjang dengan PT Fokus Indo Lighting
atas Pekerjaan Pembangunan Penerangan Jalan Umum Sebesar Rp18.051.884.000,00 CacatHukum.
Pada Tahun Anggaran 2005 Pemerintah Kota Padang Panjang merencanakan untuk
melaksanakan pembangunan Penerangan Jalan Umum (PJU) dan Keindahan Kota yang
realisasinya akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2006. Untuk merealisasikan kegiatan
tersebut Pemerintah Kota Padang Panjang mengajukan permohonan kepada DPRD Kota Padang
Panjang untuk melakukan kerja sama dengan pihak ketiga sesuai dengan Surat Walikota No.
339/PM-PP/VI/2005 tanggal 25 Juni 2005. Berdasarkan surat tersebut DPRD Kota Padang
Panjang membentuk Tim Pansus untuk melakukan pengujian dan pengkajian kelayakan
diselenggarakannya kegiatan pembangunan Penerangan Jalan Umum (PJU) dan Keindahan Kota
serta mengundang pihak AKLI (Asosiasi Kelistrikan Indonesia) untuk mendapatkan kesimpulan. (rifnaldi)

DPRD Kota Padang Panjang Desak Pemko Kerjasama Dengan PT.Fokus Indo lighting, Diduga Cacat Hukum





Drs, Batlimus Fraksi Golongan Karaya


Padang Panjang_pemburu berita
Bebagai dugaan penyimpangan proyek di Kota Padang Panjang akhirnya teungkap,ketika penyampai pandangan umun Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Terhadap Ranperda Perobahan APBD Kota Padang Panjang Tahun Anggaran 2008.
Ketika Drs, Batlimus Fraksi dari Golongan Karaya menyampaikan pandangan umum dalam sidang Paripurana di Gedung Dewan Kampung Jambak Kamis (13/11), mengatakan” banyak pemafaatan bantuan dari pusat yang tidak efektif dan efisen dalam peningkatan ex aksebeliti dalam peningkatan kualitas dan kesehatan. Sering sekali danah DAK dan bantuan pusat habis dengan percuma, untuk satu Rumah Dinas Dokter saja di anggarkan untuk empat kali APBD berturut-turut dengan mencapai Angkah 400% dan anehnya masi ada Rumah Dinas tersebut belum ditempati oleh dokter spesialis.
Dari gambaran hasil pemeriksaan dari BPK dan gambaran hasil pantauan di lapangan DPRD melalui PANSUS tidakla jau berbedah kenyataanya, dari gambaran itu tampak jelas Pemerinta Kota Padang Panjang belum memimpin dengan sepanuh hati dan belum taat dan patuh kepada aturan perundang-undangan dan Hukum yang berlaku, ini disebabkan kurangnya kordinasi Walikota dan Sekretaris Daerah, kurangnya pengawasan dan pengendalian dari BPKD dan Ispetorat sesuai dengan tugas dan ketentuan yang berlaku, dan setiap persolan Walikota melalui Sekretaris Daerah tidak perna membuat rincian Job Diskresen atau rincian tugas Organisasi mulai dari tingkat atas sampai lepel plaksana dari LAP BPK pada halam 15, 17.
Fraksi Golkar desak penyelesaian kahsus penyertaan modal KUD madiya, status Tanah Polresta Padang Panjang yang belum ada status Hukumnya, dan kajian Hukum kerjasama dengan PT.Fokus Indo lighting dengan anggaran Rp.18.051.884.000, Kerna” rekanan lain menganggap, tender yang di lakukan pihak PU di Subdin Cipta Marga yanh di komandoi H.Ir.Maisul sewaktu itu.
Di tempat terpisa H.Ir.Maisul sewaktu dikunjungi Koran ini sedang rapat dengan rekanan, anehnya seusai rapat Maisul seakan mengetaui kedatangan wartan koran ini untk di mintai keteranganya mengenai proyek PJU yang cacat hukum yang di sampaikan anggota Dewan dalam Sidang Paripurna tadi, H.Maisul melarikan diri lewat pitu belakang.(rifnaldi)

TAJUK OPINI ERA OTONOMI DISAAT KRISIS EKONOMI GLOBAL PEMKO PERLU KAJIAN KEBIJAKAN SECARA MENDALAM


Wako dan Ketu DPRD saat hadri
Hut Bustani Arifi


Kepemimpinan Walikota Padang Panjang Dr. H.Suir Syam,M.Kes, MMR Patut di acungkan jempol, sejak otonomi daerah dengan sistem pemmerintahan desentarlisasi, Padang Panjang telah mampuh membuktikan, menanpakan diri dari segi perkembangan pembangunan dalam sektor, Pembangunan, Ekonomi, Budaya dan pendidikan.
Kebijakan Pemko Padang Panjang Yang dinahkodai oleh Wako Dr. H.Suir Syam,M.Kes, MMR bersama Wawako Drs.H. Adirozal,M.SI, periode 2003 – 2008 dalam memajukan Kota Padng Panjang yang dikenal dengan julukan Kota Serabi Mekah ini telah menampakan hasil yang drastris, keberhasilan Wako Dr. H.Suir Syam dan Drs.H. Adirozal ini membuat masyarakat Kota Padang Panjang kembali memberi kepercayaan sepenuhnya untuk memimpin kembali Padang Panjang lima tahun kedepan periode 2008 –2013 meskipun pasangan Dr. H.Suir Syam,M.Kes, MMR bukan bersama Drs.H. Adirozal,M.SI.
Wawako terpilih Ir.H.Edwin, Sp, yang mendamping Wako Dr. H.Suir Syam,M.Kes, MMR ternyata di percayakan masyarakat kota Padang Panjang untuk memimpin lima tahun kedepan, dari hasil kemenangan pasangan Dr. H.Suir Syam,M.Kes, MMR dan Ir.H.Edwin, Sp, sebagai pasangan Walikto dan Wakil Walikota pada Pemilihan Umum Padang Panjang Tahun 2008 dengan total perolehan suara 16.247 suara sah atau dengan persentase 81.5 %, bukti kepercayaan masyarakat kota ini jelas amat besar sekali.
Kebijakan Pemko Padang Panjang dalam pembangunan Era Otonomi di segala sektor tentu jelas patut mendapat dukungan, sokongan oleh masyarakat, namun dalam pelaksanaanya banyak kalangan menilai kebijakan Pemko ini perlu dievaluasi dan dikaji ulang secara mendalam, seperti pembangunan RSUD yang bertaraf Internasiaonal dengan Anggaran APBD, APBN, dan DAK yang mencapai angkah Ratusan Miliyaran Rupiah, biaya yang dikeluarkan terkesan terjadi pemborosan, sementara hasil dari anggaran ABPD, APBN, dan DAK ini sampai kini tidak membuahkan hasil, bahkan yang ada hanya berlomba-lomba untuk mengeruk keuntungan dari anggaran ini, mulai dari proyek pekerjaan fisik, pengadaan barang bahkan MoU dengan PT.Askes yang pernah di beritakan oleh koran mingguan lokal terkesan Pemko kurang transparan, termasuk baru-baru ini, mogoknya para Dokter spesialis dan staf hanya gara-gara surat teguran dari kurlap tim sidak sihinggah pelayanan rawat jalan menjadi lumpuh, jadi apa yang di impikan selama ini semakin jauh dari mimpi.
Sementara Minangkabau Villeg yang dipercayakan pengelolahannya kepada Investor disulap menjadi Minang Fantasi (mifan), telah menampakan hasil yang drastris, keberhasilan Pemko merangkul PT.Niagara Fantasy Island (NFI) untuk berinvestasi ke kota ini sekali gus jadikan kota Padang Panjang menjadi kota tujuaan, cuma masyarakat sekarang terasa ditinggalkan.
Sebagai perbandingan dari prihal diatas oleh beberapa Toko masyarakat dan Pelaku Ekonomi di Padang Panjang terhadap RSUD, IFAN dan rencana pembangunan Pasar Serikat Batipuh X Kota perlu dikaji ulang secara mendalam.
Kalau dibandingkan MIFAN dengan RSUD ini adala pilot proyek yang sangat besar kenapa RSUD tidak menampakan hasil..? sementara MIFAN yang dikelolah oleh Investor lebi pesat dan draktis kemajuannya, sedangkan RSUD Padang Panjang jahu ketinggalan, dari segi pelayanan, dan peralatan termasuk Dokter Spesialis dari Rumasakit YARSI IBNUSINA yang selalu siaga 24 jam, bahkan beberapa pengusaha dan Pejabat kota ini lebih percaya berobat di Rumah Sakit Yarsi dan Ahmat Muchtar oleh karna peralatan Medis dan Dokter Spesialis yang selalu stenby, ini di karnakan dikelolah oleh orang yang ber Investasi, sebab seluru Dokter dan staf, mereka di bayar sesuai dengan ke profesionalnya begitu juga dengan peralatan Medis yang canggi, kalau saja RSUD kota Padang Panjang, pemko mau mencarikan Investor yang menanamkan modalnya dalam dunia kesehatan ini tentu impian ini akan menjadi kenyata. Kita akui Wako Dr. H.Suir Syam,M.Kes, MMR bersama mantan Wawako Drs.H. Adirozal,M.SI, amat bekerja keras dan sangat piawai semasa mereka memimpin kota yang berjulukan” Kota Serambi Mekah” ini.
Melihat kasus di atas banyak hal yang harus diselesaikan oleh Wako Dr. H.Suir Syam,M.Kes, MMR bersama Wawako terpilih Ir.H.Edwin, Sp, selama Lima Tahun kedepan, termaksuk Pembangunan Pasar Serikat di kota padang panjang ini. Namun yang menjadi pertanyaan oleh kalangan masyarakat Batipuh X Koto dan Anaka Nagari Saiyo Sakato baru-baru ini, apakah pemko Padang Panjang akan menyerakan aset wilayat yang ada di kota ini kepada Investor,” kita sudah lihat Pasar Grosir Sayur Bukit Surungan yang di bangun oleh investor sampai saat ini tidak ubahnya ibarat pasar kaget yang hanya pada malam jumat dan senin dikunjungi pedagang, sementara pasar serikat yang jelas - jelas adalah Sentral Ekonomi Padang Panjang Batipuh X Koto dari zaman penjajaan sampai saat ini, masyarakat Batipuh X Koto dan Anak Nagari Saiyo Sakato berharap, kebijakan pemko ini perlu dievaluasi dan dikaji ulang secara mendalam, mana yang harus di anggarkan oleh APBD dan mana Yang harus di serakan ke Investor sesuai dengan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 26 Tahun 2008. (RIFNALDI)

Padang Panjang Mulai Dilirik Investor luar dan dalam negeri


E R M A N ST. M A R L A U T



padang panjang –Lintas Media Semenjak Otonomi Daerah dengan sistem pemerintahan Desentralisasi, taraf Ekonomi Kabupaten/Kota di Sumatera Barat, banyak terlihat semakin berkembang, sala satu Kota yang menampakan cirikhasnya sekarang yaitu Padang Panjang, Kota yang berjulukan Serambi Mekah ini yang dulunya hanya berpreadiket sebagai kota persinggahan sekarang telah menjadi kota tujuan di seluruh tanah air, hal ini dikatakan oleh toko masyarakat Erman St Marlaut ke pada wartawan koran ini saat ditemui senin (17/11) di ruang kerjanya.
“Keberhasilan Pemko merangkul PT.Niagara Fantasy Island (NFI) untuk berinvestasi ke kota Padang Panjang tentu perlu dukungan dari masyarakat, sebab dengan adanya investor yang berinvestasi ke kota serambi mekah ini, hal tentu nantinya akan menjadikan taraf ekonimi masyarakat kota Padang Panjang ini jadi meningkat, ini tetntu perlu kita bersama, terutama dukungan masyarakat sekitarnya hal ini juga akan membuat motivasi perusahan dan pengusaha Luar dan Dalam Negeri untuk berinvestasi di kota ini, ujar Erman St Marlaut yang juga Ketua Partai Demokrat dan Caleg periode 2009.
Lebi lanjut Erman St Marlaut mejelashkan,masalah yang muncul terlihat jelas tidak ada izin bangunan [ IMB] Minang Fantasy , tetapi hal ini tentu merupakan hal yang tidak disengaja jika saja mau berbagi rasa kebersamaan, tentu tidak muncul masalah , ini hanya butuh perbaikan manejemen sebab belum terlambat untuk diperbaiki .nilai minang fantasy termasuk bagus dan dapat menjadi ikon wisata penting di sumatera , hanya saja butu pendekatan persuasif kepada pihak pihak terkait untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang kecil ini” kata Erman. (Rifnaldi)

Jumat, 17 Oktober 2008

Kebijakan Umum APBD Perubahan dan Prioritas dan Plapon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD Kota Bukittinggi TA. 2008 Ditetapkan


Wakil Wali Kota Bukittinggi, H. Ismet Amzis, SH

Bukit Tinggi, pemburuh berita
Melalui pembicaraan tingkat IV dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Bukittinggi yang dilaksanakan pada hari Juam,at 10 Oktober 2008 di ruang sidang DPRD Koata bukittimggi, Kebijakan Umum APBD (KUA) Perubahan dan Prioritas dan Plafon Anggaran sementara (PPPS) APBD Kota Bukuttingi TA..2008 ditetapkan.
Pada acara sidang paripurana yang dipimpim oleh ketua DPRD kota Bukittinggi, H.Trismon, SH serta dihadiri oleh seluruh Anggota DPRD Kota Bukittinggi , Wakil Wali Kota Bukittingg, Sekda serta seluruh SKPD di lingkungan Kota Bukittinggi ini, DPRD menyetujui Rencangan KUA dan PPAS Perubahan yang di ajukan oleh eksekutif pada beberapa waktu yanag lalu setelah di lakukan pembahasan melalui rapat gabungan komisi A, B, dan C DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintaan Daerah Kota Bukittinggi.
Dalam dokumen KUA dan PPAS Perubahan TA.2008 yang telah disetujui tersebut, besarnya pendapatan Daerah adalah tetap, yakni Rp.314.520.869.000,- Sedangkan Belanja Daerah mengalami kenaikan sebesar Rp.24.811.573.466,-(7,20%), yaitu dari semula Rp.344.741.271.830,- menjadi Rp. 369.552.845.296,- Belanja Daerah ini terdiri dari belanja tidak langsung naik dari Rp. 173.001.094.000,- mejadi Rp.184.785.050.000,- dan belanja langsung naik dari Rp.171.740.177.830,- menjadiRp.184.767.795.296.
Selisi pendapatan Daerah dengan belanja Daerah sebesar Rp.55.031.976.296.,- akn di tutup dengan pembiayaan Daerah.
Wakil Wali Kota Bukittinggi, H. Ismet Amzis, SH yang hadir pada acara sidang paripurna tersebut, dalam sambutanyan menyampaikan ucpan terimakasi kepada Penitia Anggaran (Panggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang telah bekerja keras serta mempunyai komitmen dan kebersamaan dalam melakukan pembahasan KUA dan PPAS Perubahan yang di ajukan pihak eksekutif.
Dengan di sepakati dokumen KUA dan PPAS Perubahan Tahun Anggaran 2008, makah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dokumen ini selanjutnya akan di jadikan pedoman dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Perubuhan Tahun Anggaran 2008.
Dan dalam Waktu yang tidak terlalu lama setelah di sahkannya KUA dan PPAS Perubahan ini, Pemerintah Kota akan menghantarkan ke DPRD Kota Bukittinggi APBD Perubahan Tahun Anggaran 2008 untuk dapat dibahas oleh Panggar DPRD bersama TAPD. Kita berharap agar APBD Perubahan Kota Bukittinggi Tahun Anggaran 2008 dapat sesegeranya pula kita sahkan, harapan Ismet mengakhiri mungkin sambutanya. (rifnaldi/ce) . .

Senin, 13 Oktober 2008

Proyek Bandar Irigasi Gasi Padang Panjang, dikerjkan Asal Jadi dan di Duga Tidak sesuai Bastek., Laporan keterlambatan di rekayasa

Padang Panjang PEMBURU BERITA SEJATI
Carut marut Pemainan Proyek Irigasi oleh PT.Pasaman Prima Kreasi di Kota Padang Panjang r mulai terkuaak, dua tahun silam PT.Pasaman ini perna kerjakan proyek irigasi tali bandandar banca lawe
Proyek irigasi di lokasi mudiak balai yang dikerjakan PT.Pasaman Prima Kreasi sekarang ini sama seperti pekejaan dua tahun yang lampau terkesan asal ajadi saja, kegiatan rehabilitasi/pemeliharaan Daerah Irigasi (DI), perbaiki tali bandar dan kepala bandar yang di kerjakan ole rekan ini, DI.Kungkung-II, DI.Tunggua Dadok, DI.Mudiak Balai-I dan DI.Mudiak Balai-II, dengan kontrak No-04/KPA-PU/GM/Irigasi-Balai//V/2008 baku dana Rp,957.255.000, waktu pelaksanaan 90 hari kelender sampai berita ini di turunka masi dalam pekerjaan miskipun suda mengalami keterlambatan.
Proyek yang menelan biaya Rp,957.255.000 ini terkesan mengambur – amburkan uang Negara, untuk meraup keuntungan PT.Pasaman Prima Kerasi melakukan rekayasa laporan proyek, padahal proyek irigasi itu di duga tidak sesuai denagan bastek dan mengalami keterlambatan kontrak kerja
bahkan terindikasi ada OCTOR INTLEK TUAL yang bermain di belakang PT ini, anehnya lagi sewaktu di kompirmasikan ke Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang Panjang, H.Ir.Maizul.MM terkesan menghindar, PPTK Mustafa dan pengawas lapangan dari Dinas PU Rinaldi sewaktu di kompir masikan {18/09} mengatakan” keterlambatan pelaksaan kerja ini memang kita akui tapi Addendum I suda di ajukan dengan no surat. 07/AD/KPA/BM/Irigasi Balai/V/2008 dan surat no. 09/KPA-PU/BM/V/2008” anehnya lagi sewaktu tim media fakta menanyakan surat dari BMG Mustafa dan Rinaldi sibuk mecari arsip surat itu ada apa....?
dan mengatakan” nanti saya beritaukan kalau ketemu, kalau soal pemasangan batu kali itu suda sesuai dengan bastek ujarnya” kita tidak main-main dengan pekerjaan ini kalau memang mereka menyala aturan dan tidak mengikuti bastek, kita akan loporkan kepada pihak yang ber wajib dan kita akan antarkan mereka kepenjara”ujarnya, disamping itu mustafa juga mengatakan dia setiap hari datang kelapangan guna mengawasi pekerjaan ini di ikuti oleh Rinaldi sebagai pengawas dari dinas PU” pengakuannya.
Ditempat terpisah toko msyarakat setempat yang enggan di sebut namanya ketika di minta komentarnya mengakui” sebenarnya ada tiga proyek irigasi yang sedang di kerjakan di mudiak balai ini salah satu perusahan PT.Pasaman Prima Kreasi yang mengerkerjaan Proyek irigasi di lokasi mudiak balai ini sama dengan pekejaan proyek irigasi di banca lawe lebih kurang dua tahun yang lalu disamping kapolresta padang panjang sekarang dan pekerjaan ini diduga tidak sesuai dengan bastek dan terkesan asal ajadi saja, kegiatan rehabilitasi/pemeliharaan Daerah Irigasi (DI), perbaiki tali bandar dan kepala bandar yang di kerjakan ole rekan ini, DI.Kungkung-II, DI.Tunggua Dadok, DI.Mudiak Balai-I dan DI.Mudiak Balai-II, dengan kontrak No-04/KPA-PU/GM/Irigasi-Balai//V/2008 baku dana Rp,957.255.000, waktu pelaksanaan 90 hari kelender sampai berita ini di turunka masi dalam pekerjaan miskipun suda mengalami keterlambatan, pemasang tali bandar irigasi ini yang suda di sepakati dengan masyarakat tentang sawah yang terkena saluran bandar irigasi ini ternyata tidak sesuai dengan perjanjian semula yang tela sepakati, mengenai pemasangan tali bandar irigasi ini dia pun melihat pemasangannya tidak pakai kopor, kerna saya lihat disini pekerjaan in di percayakan kepada kepala kerja dan sekaligus sebagai pemborong”katanya
Angota DPRD Kota Padang Panjang H.Desfa Remindo,SH. Sewaktu di temui {18/09}di ruang kerjanya sangat ter haru menangapi kahsus ini dia berharap kepada penegak hukum bisa husut kahsusl ini” kita sangat berharap proyek irigasi ini nantinya bisa meningkatkan hasil pertaniaan sawah di daerah ini, memang untuk pertanian sawah di Kota Serambi Mekah ini cukup potensial terutama daerah padang panjang timur apa lagi di dukung oleh sarana pengairan, kalau proyek ini di kerjakan asal-asalan saja berarti sama saja penzalimam terhadap masyarakat dan dampaknya nanti akan besar bagi pertanian kalau memang pemasangan tidak sesuai dengan bastek, kerna daerah kita rawan dilanda gempa, mengenai actor intlektual yang bermain di belakang layar kita perna dengar, cuma ibarat kentut hanya tercium kelihatan tidak jadi susah untuk
membuktikannya kalau memang terbukti ada yang membek,ap rekanan yang bermas

Dalam Persoalan Hukum Kapolresta Padang Panjang Tidak Nego-Nego”Siapa Saja Yang Melanggar UU Akan Ditangkap Demi Tegaknya Hukum dan Keadilan”


1000 tenaga kerja terancam kehilangan pekerjaan tekait industri batu kapur bukit tui Padang Panjang tidak mempunyai Kuasa Pertambangan Gaya Dinas Koperindagkoptam menzalimi UKM dan PKL di kota yang berjulukan serambi mekah ini sudah menjadi rahasia umum, Kepala Dinas Koperindagtam padang panjang bakal tersandung berbagai kasus, seperti PD Tuah Saiyo yang mengakibatkan anak buahnya Adi Nursyah jadi tersangka, terkait kasus penyalah gunaan anggaran publik pada perusahan daerah Tuah Saiyo.

Padang Panjang,PEMBURU BERITA SEJATI
Kehancuran Perusahan Daerah (PD) Tuah Saiyo yang merugikan keungan negara 1,8 meliar akibat kelalaian Kepala Dinas Koperindagkoptam Dra.Ernawati Nasution,MM sebagai badan pengawas di bidang perindustrian kulit ini mengakibatkan anak buahnya Adi Nursyah menjadi tersangakah, terkait kasus penyalah gunaan anggaran publik pada perusahan daerah Tuah saiyo yang harus di bayar denagan mahal oleh Adi Nursya di balik jeruji terali besi Bukit Tinngi,
bahkan bukti ketidak mampuan kepala dinas ini telah menuai lagi persoalan industri pondok kapur yang baru-baru ini tela ditegur oleh Kapolresta Padang Panjang kerna melanggar UU NO.11 TAHUN 1967, Pasal 31 ayat (1), bahkan kahsus ini menjadi perbincangan masyarakat se kota padang panjang , khususnya masyarakat tanah hitam dan banca lawe.
Hendriko.SE anggota Asosiasi pondok kapur (Tuah Saiyo) sewaktu di temui koran ini mengatakan” sabenarnya industuri pondok kapur ini sangat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat kota padang panjang, kerna endapan batu kapur mentah (gapeng) yang terdapat di bukit tui dengan areal 124 ha yang bisa digali 20-60 m3 mempunyai cadangan potensi batu kaput mentah sekitar 16.500.000 m3 atau setara 43.065.000 ton yang merupakan cadangan kapur terbesar di Propinsi Sumatera Barat dan tak habis di tambang hinggah 500 tahun, dan menampung tenaga kerja +-1000 orang, jika perindagtam masi lengah dalam persoalan ini, artinya meraka akan kehilangan lapangan kerja dan mata pencarianya, dinas peirndagtam sebagai wakil derjen pertambangan wajib mencarikan solusinya secepat mungkin kerna selam ini saya melihat dinas ini tidak perna berbuat gebrakan untuk mengembangankan dan meningkatkan produksi serta pemasaran, termasuk izin pertambangan kuasa pertambangan}, sedangkan keberadaan tambang batu kapur ini suda dari zaman penjajahan dulu sampai erareformasi g, Hendriko juga menjelaskan lebih lanjut” industri batu kapur bukit tui sangatla membantu pertumbuhan ekonomi kerakyatan sesuai dengan program pemerinta saat sekarang, sementara industri batu kapur ini sampai saat sekarang tidak perna menjadi program kuhsus dinas perindagtam terbukti sampai saat sekrang pekerjaan pengelolaan industi ini masi dikerjakan secara tradisional dan manual sementara dinas perindandagtam ini sibuk dengan pelatihan industri kulit yang tidak jelas ujung pangkalnya bahkan setiap tahun dana pelatiham ini di anggarkan, sementara industri batu kapur yang sudah jelas menambah PAD tidak perna punya anggar yang kuhsus, bahkan industri batu kapur ini terkesan di merjinalkan, indikasi diatasi bukti ketidak mampuan Dra.Ernawati Nasution,MM menjabat sebagai Kepala Dinas Koprindagtam ini, ada apa sebenarnya jabatan kepala dinas ini masi di pecayakan kepadanya…..?”ujarnya
Mantan Wali Kota Padang Panjang Drs.H.Adirozal,M.Si lebih laut menjelaskan” endapan batu kapur mentah (gapeng) yang terdapat di bukit tui adalah cadangan
terbesar Propinsi Sumatera Barat, kejadian bencana longsor bukit tui beberapa tahun silam membuat kita harus waspada, kita tau banyak masyrakat kota padang panjang yang bergantung nasib dengan pertambangan industri batu kapur ini,dan untuk menghidari halserupa terjadi makah pertambangan industri pondok kapur dipinadakan ke rao dalam, sebenarnya kertebtas modal kerja dan teknologi memdorong pemerintah untuk menumbuh kembangkan industri batu kapur memjadi olahan dan membutukan peranan dunia usaha untuk menanamkan modalnya pada sektor yang prospektif ini, melalui pola kerja sama dengan sistem pelayanan satu pintu, bahkan kondisi ini sangat memungkinkan dunia usaha untuk berinvestasi pada sektor yang prospektif ini, dinas perindagtam pernaberangkat untuk melakukan pelobian ke medan dan pekan baru tetapi realisasinya tidak perna di laporkan” katanya mengenai jabatan kepala dinas perindagtam sampai sekarang barang kali wali kota belum nampak yang mampuh menggantikan Dra.Ernawati Nasution,MM.”katanya
Ditempat terpisa Kapolres Padang Panjang AKBP.Wisnu Adayana yang di dampingi Kasat Reskrim AKP.Afrizal Syah,SS sewaktu di temui di ruang kerjanya menjelaskan” Kepolisian hanya menjalankan tugas seusai dengan UU demi tegaknya hukum, terkait dengan pertambangan industri pondok batu kapur dan mengacu kepada UU No.11 Tahun 1967, Pasal 14 dan 15 yang intinya” Barang siapa yang melakukan usaha pertambangan tidak mempunyai kuasa pertambangan maka ketentuan pidananya dapat dihukum dengan hukumam kurungan selama-lamanya satu tahun dan/atau dengan denda setingi-tingginya lima ratus ribu rupia
AKP.Afrizal Syah,SS juga menjelaskan dalam persoalan hukum kita tidak ada nego-nego” siapa saja yang melanggar UU kita akan tangkap demi tegaknya hukum dan ke adilan” tegasnya. (rifnaldi/ce)

Anak Cucu Bustanil Arifin Pulang Bersama Lebaran , Peringati Hari Jadi sang Ayah/Kakek yang ke 83 tahun


Padang Panjang, PEMBURU BERITA SEJAT.I
Siapa yang takenal nama Bustanil Arifin Putra kelahiran Kota Padang Panjang Sumatera Barat tahun 10 Oktober 1925 Ia adalah seorang politikus Indonesia, perna menjabat Kepala Badan Logistik (Bulog) dan Menteri Koperasi Kabinet PembangunanV” ujar Wako Padang Panjang Dr.H.Suir Syam,M.kes.MMR dalam kata sambutan acara sukuran 83 tahun usia Bapak Bustanil Arifin, Suir Syam juga menyatakan kebanggaan terhadap Bapak Bustanil Aripin yang telah banyak motivasi terhadap kemajuan Kota Serambi Mekah ini bahkan Rakyat Indonesia pada Umumnya, Kami atas nama Masyarakat Kota Padang Panjang men Do,a kan agar Bapak selalu sehat dan di beri panjang umur oleh ALLAH. SWT.
Rasa bangga ini juga di sampaikan oleh anak dan cucu Bustanil Aripin dari Anak yang sulung sampai ke cucu, Yani Aripin (anak sulung} sewaktu mengunggkapkan rasa banggahnya” acara ini memang kami siapkan untuk Ayah tercinta di mana Ayah di lahirkan, selama ini Ayah talah banyak memberi motivasi untuk anak-anak Ayah bahkan kepada generasi muda Bangsa Indonesia, kami banggah Ayah, di samping itu kami juga banggah mempunyai Ibu yang setia mendamping Ayah baik suka maupun duka sampai usia senja ini do,a kami agar Ayah dan Ibu selalu di beri keshatan dan Panjang umur dan kami adik beradik kempok selalu” ujarnya
Bustanil Aripin menyelesaikan pendidikan HIS (1940) dan MULO (1942) di Medan. Saat berusia 18 tahun mengikuti latihan militer di Batusangkar, Sumatera Barat dan lulus dengan hasil terbaik, Bustanil terpili menjadi salah seorang prajurit yang di sekolahkan ke Akademi Militer di Tokyo tahun 1944.
Kemudian Bustanil mengikuti pendidikan khusus tiga bulan di Ace hinga Ia menjadi perwira pada tahun 1946. Bustanil ditugaskan di front Medan Area, sebagai komando peleton. Tergabung dalam Bataliyon 3 Resimen Istimewa Medan Area, Sumatera Utara. Terakhir Bustanil bepangkat Letnan Jendral (Purnawirawan).
Seusai perang, Bustanil melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Pedjadjaran Bandung, hingga mendapat gelar Serjana Hukum. Ketika masih mahasiswa tingkat I, Bustanil berkenalan dengan R.A.Suardani, siswa kelas III OSVO, seorang gadis cantik keturunan Jawa. Tak mau berlama-lama, setahu kemudian, mereka menika. Keluarga ini dikurniai empat anak dan 10 orang cucu, Istri Bustanil yang akrab di panggil Ibu Dani, aktif di Yayasan jantung Indonesia.
Acara ini di gelar di rumah kelahiran Ia di Jl. Hos Cokroaminoto (kampong Jawa) kelurahan silaing atas Padang Panjang Barat, turut hadir dalam acara itu ketua DPRD kota Padang Panjang Dr. Hamidi, dan mantan kepala dinas kesehatan sumbar Dr,H.Firdaus, sekaligus ketua penitia. {rifnaldi/ce}

Sosialisasi Perubahan UUD45 diikuti oleh 500 orang peserta


Bukittinggi, PEMBUR BERITA SEJATI.
Undang –Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD 1945 atau UUD ’45, adalah konstitusi negara Republik Indonesia saat ini dan UUD 1945 disahkan sebagai Undang-Undang dasar negara oleh PPKI pada tangal 18 Agustus 1945. sejak tanggal 27 Desember 1949, di Indonesia belaku Konstitusi RIS, dan sejak tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit Presiden 05 Juli 1959 kembali memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada tanggal 22 Juli 1959. Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia, demikian dikatakan oleh Walikota Bukittinggi Drs. Djufri ketika membuka sosialisasi perubahan UUD 45 dengan nara sumber tunggal anggota DPR RI Patrialis Akbar, SH bertempat di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Rabu 08 Oktober 2008.
Ketua pelaksana Muhammad Nur Idris, SH. Pimpinan LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Andalas Kota Bukittinggi melaporkan bahwa sosialisasi perubahan UUD 45 diikuti oleh 500 orang peserta yang terdiri dari caleg (Calon Legilatif) Kota Bukittinggi, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), Kepala SKPD (satuan Kerja Perangkat Daerah), Tokoh Masyarakat, Anggota dan Ketua Partai Politik serta Tokoh Masyarakat.
Dikatakan Patrialis Akbar, SH. tujuan perubahan UUD 1945 adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM (Hak Azazi Manusia), pembagian kekuasaan, ekssistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan (staat Structuer) kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mempertegas sistem Pemerintahan Presidentil dan mengenai tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM (Hak Azazi Manusia), pembagian kekuasaan kesejahteraan sosial, Eksistensi negara, demokrasi dan hukum.
Sebelumnya dilakukan perubahan UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh (16 bab, 37 pasal, 65 ayat (16 ayat berasal dari 16 pasal yang hanya terdiri dari 1 ayat dan 49 ayat berasal dari 21 pasal terdiri dari 2 ayat atau lebih), 4 pasal Aturan Peralihan, 2 ayat Aturan Tambahan), serta Penjelasan.
Setelah dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 20 bab, 73 pasal, 194 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan Tambahan. Dalam Risalah Sidang Tahunan MPR Tahun 2002, diterbitkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah. (RIFNALDI)

Jumat, 19 September 2008

Keputasan Wali Kota Padang Panjang dr.H.Suir Syam,M.Kes,MMR Copot Jabatan direktur RSUD Kota Padang Panjang Cara Mendadak









Padang Panjan,PEMBURUH BERITA SEJAT Keputusan Wali Kota Padang Panjang dr.Suir Syam untuk menukar dr.Adi Zulhardi.MM direktur RSUD Kota Serambi Mekah ini dengan dr.Nuryanawar,Apt sebagai
direktur yang baruh dilantik 16 september 2008 membuat banyak pertanyaan oleh kalangan toko masyarakat ada apa sebenarnya..?
Impian Suir Syam memang telah terhujud, gedung rumah sakit yang megah memang telah berdiri, setelah bisa dioperasionalkan dan bisa melayani berbagai operasi ringan dan sedang, kenapa ter jadi penggantian direktur ?
Sewaktu mantan direktur RSUD padang Panjang dr.Adi Zulhardi.MM ditemui di rumah dinas heran” memang saya tidak mengikuti dari awal proses pembangunan rumah sakir bertaraf internasiona tapi saya dapat menangkap ide dari Wali kota Suir Syam untuk membangun rumah sakit bertaraf internasional, pertama saya memang kurang yakin impian ini itu bisa terhujudkan, tetapi dengan kegigian wali kota dan saya melakukan lobi keberbagai pihak, saya menjadi yakin impian ini memang bisa diwujudkan ditambah lagi dengan banyak dukungan dari berbagai pihak agar rencana ini bisa segara diwujudkan, awalnya saya memang sempat di salahkan semua orang ketika ide saya memindahkan pengoprasian RSUD ke rumah sakit Ganting yang bertarf intenasional untuk dioperasikan yang sedang erbengkalai pembangunya, ide tersebut muncul kerna kepeihatinan saya melihat keterlambatan pekerjaan fisik rumah sakit ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan, meskipun masi banyak di temui kekurangan disana-sini saya mengangap itu masi dalam batas kewajaran, denagan di operasikan rumah sakit sekarang ini berarti semua pekerjaan fisik harus di pacu, sebab dengan standar internasional bangunan seperti hotel termasuk berbagai fasilitas ditambah dengan keadaan masyarakat yang masi belum mengindakan dengan peraturan kesehatan, kita tetap berupaya melakukan pembenahan-pembenahan di berbagai sektor termasuk dari pelayanan kepada masyarakat.
Sementara itu dr.Adi Zulhardi.MM merasah heran, kerna baru-baru ini ada media harian lokal mengatakan “saya tidak loyal dengan wali kota” saya heran dengan pemberitaan itu, kalau uang saya tidak punya, tapi kalau mendukung program Suir Syam itu sudah saya buktikan sesuai dengan ilmu dan kemampuan yang saya miliki, yang jelas saya sudah memperlihakan kepada masyarakat kota Padang Panjang yang berjulakan Kota Serabi Meka ini loyalitas saya, maupun terhadap kepemipinan Suir Syam, dan sekagus telah mengujudkan impian Suir Syam mejadi kenyataan.(rifnaldi)

Sabtu, 13 September 2008

Empat Tahun Kepemimpinan Suir Syam dan Adirozal


KEBERHASILAN PEMBANGUNAN PADANG PANJANG INI PATUT KITA SYUKURI BERSAMA


Padang Panjang_PEMBURU BERITA SEJATI

Apa yang telah berhasil dicapai Kota Serambi Mekah Padang Panjang, Provinsi Sumtra Barat, dalam kurun waktu rentang pembangunan empat tahun terakhir ini, patut kita syukuri bersama. Mengapa bersama-sama kita mensyukurinya ? Adalah karena keberhasilan demi keberhasilan yang dicapai kota ini, berkat kerja sama kita yang baik yang berhasil kita bangun berkat kemampuan dan kemauan kita membingkainya dengan nuansa Islami selama ini. Allah swt kan sudah berjanji, bagi yang mensyukuri nikmat-Nya, akan ditambah-Nya nikmat yang diberikan-Nya kepada kita. Tetapi bagi yang kufur nikmat, ingatlah bahwa siksaan-Nya sangat pedih.

Memang, harus diakui bahwa mensyukuri nikmat jauh lebih sulit dibandingkan mengkufuri nikmat. Akan tetapi, apapun alasannya, warga Kota Padang Panjang yang berjuluk Serambi Mekah harus bisa melakukannya. Dan alhamdulillah, selama ini warga kota kecil seluas 23 km persegi ini telah terbiasa melakukannya. Tak berlebihan rasanya, kalau dikatakan, nuansa Islami telah menjadikan warga kota ini terbiasa menyukuri setiap nikmat yang diberikan Allah swt kepada mereka.

Paling tidak, inilah inti dari sebuah awal perbincangan sejumlah wartawan dalam suatu wawancara cukup panjang yang memakan waktu sekitar 2,5 jam dengan Walikota Padang Panjang, Provinsi Sumbar, dr. H. Suir Syam, M.Kes, MMR dan Wakil Walikota Drs. Adirozal, MSi didampingi Kepala Bagian Humas Pemko Padang Panjang, Drs. Bustami Narda, berkaitan dengan empat tahun kepemimpinan Suir Syam-Adi di kota ini, bertepatan dengan tanggal 11 September 2003-11 September 207, beberapa hari lalu di ruangan kerja Walikota, JL. Sutan Syahrir, Padang Panjang.

Kerendahan hati Walikota Suir Syam yang diiringi Adi Rozal, sungguh jelas tercermin dalam setiap tutur katanya, pada sepanjang wawancara dalam suasana yang mengalir bagaikan air ini. Tak ada sedikitpun kesan ingin membusungkan dada, ingin membanggakan diri dari raur wajah dan buah perkataannya. Kendatipun sebenarnya harus diakui, bahwa lompatan demi lompatan perkembangan pembangunan Kota Padang Panjang selama empat tahun belakangan ini secara fakta dapat dirasakan.

“Ini hasil kerja sama kita semua. Pemerintah, DPRD, tokoh-tokoh masyarakat, seperti; ninik mamak pemangku adat, alim ulama, cerdik pandai, bundo kanduang, pemuda, perantau dan seluruh elemen masyarakat lainnya dan masyarakat sendiri. Walikota dan Wakil Walikota saja tak bisa. Perlu diketahui, bahwa peranan pers dalam hal ini sangat penting pula artinya dalam memotivasi semangat semua pihak dalam bekerja keras sesuai dengan visi dan misi kota selama ini. Hanya selaku walikota, tentu kamilah sebagai pengendalinya, yang dipercayakan dahulu selangkah dan ditinggikan seranting. Sekali lagi, alhamdulillah yang dapat saya ucapkan atas semuanya ini”, kata Suir Syam diamini Adirozal yang duduk di samping kiri Suir Syam.

Padahal, kalau dilihat secara faktual, torehan prestasi demi prestasi, keberhasilan demi keberhasilan selama empat tahun kepemimpinan Suir Syam-Adirozal ini, sungguh patut diacungi jempol.

Seperti ajakan Wakil Ketua DPRD Kota Padang Panjang, H. Achjar Syafnur, Dt. Gindo dalam suatu wawancara dengan wartawan di kesempatan lain, dikatakannya bahwa untuk lebih jelasnya keberhasilan-keberhasilan yang berhasil dipacai dalam kepemimpinan suir Syam -Adirozal selama empat tahun belakangan ini, dapat diambil contoh satu persatu secara sepintas, dari tiga pilar pembangunan Kota Padang Panjang semenjak empat tahun kepemipinan Suir Syam-Adirozal belakangan ini, yang tertuang dalam visi dan misi - Renstra Kota Padang Panjang 2004-2008.

Kalau kita lihat, memang dalam hal ini ada tiga pilar pembangunan Kota Padang Panjang, yakni Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi Kerakyatan. Di sektor pendidikan misalnya, tahun 2007 merupakan tahun puncak prestasi bagi kota Serambi Mekah Padang Panjang, dilihat dari lompatan-lompatan yang terjadi sejak dariu awal kepemimpinan Suir Syam - Adirozal. Buktinya, tahun 2007 ini, 8 dari 18 orang wakil Provinsi Sumbar ke Olimpiade Sain Nasional(OSN) di Surabaya yang berlangsung baru-baru ini, berasal dari Kota Padang Panjang. Tujuh orang dari siswa SMA Negeri I dan 1 orang dari siswa SMA Negeri III. Sedangkan 10 orang yang lainnya tersebar pada berbagai daerah Kabupaten Kota di Sumbar. Selanjutnya, 150 orang dari 160 orang tamatan SMA Negeri I Padang Panjang tahun ini, berhasil diterima di perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia. Sebagian besar diterima di UI, ITB, IPB, UNPAD, UGM, UNAND dan UNP.

Setelah melihat hasil lulus UNPTN ini, buyarlah jadinya anggapan miring atas tidak masuknya Kota Padang Panjang dalam lingkaran perolehan juara pada hasil kelulusan UAN(Ujian Akhir Nasional). Tampaknya bagi kota ini, angka kelulusan UAN tak cukup menjadi patokan mutu, namun yang paling menentukan adalah hasil lulus UMPTN.

Ketika ditanya Sidak ke berbagai sumber, termasuk kepada Wako Suir Syam sendiri, rupanya, jauh-jauh hari Pemerintah Kota telah mewanti-wanti kepada para kepala sekolah dan guru, bahwa mereka sama sekali tidak akan diberi sangsi apapun, kalau angka kelulusan UAN kecil. Tetapi harus diingat, tidak akan ada ampun untuk kepala sekolah dan guru serta murid-murid, kalau ada yang kedapan mencoba-coba berbuat curang dalam ujian, baik yang dilakukan oleh guru dengan cara memberi tahu jawaban kepada anak maupun anak sendiri yang coba-coba mencontek atau melihat catatan saat ujian. Padang Panjang dengan memegang teguh prinsip pendidikan yang Islami, telah bertekad untuk menjadikan lulus mencontek atau lulus karena curang adalah lulusan yang dilaknati Allah swt dan lulus karena hasil kerja keras sendiri adalah lulus yang dirahmati Allah. Jadi, menurut Suir Syam yang diperkuat Adirozal, satu-satunya usaha yang bisa dilakukan pihak kepala sekolah, guru, murid dan orang tua murid di saat-saat akan melaksanakan UAN, hanya zikir bersama di setiap sekolah. Melalui ziri bersama inilah kepala sekolah, guru, murid dan orang tua murid memanjatkan do'a dan perlindungan kepada Allah swt, semoga dibukakan pintu hati para murid dalam menghadapi ujian. Semoga mereka lulus dengan nilai tinggi dan dengan hasil kerja keras sendiri. Hasilnya memang sungguh alhamdulillah. Karenanya, ketika Kepala SMA Newgeri I Ridwan dan Kadinas Pendidikan setempat, Drs. Syahrizal dihubungi, mereka mengaku tak kecewa karena sekolah itu tak juara saat pengumuman angka kelulusan UAN. Tetapi mereka sangat bersyukur ketika melihat jumlah angka kelulusan tamatan sekolah tersebut di UMPTN benar-benar menggembirakan.

Di level SMTP, MTsN Padang Panjang berhasil meraih prediket MTsN terbaik nasional tahun 2006, suatu penilaian yang memiliki nilai kehormatan amat tinggi di dunia pendidikan.

Pada tahun 2006 terpilih 5 orang dari Kota Padang Panjang ke ajang bergengsi OSN. Satu di antaranya, Habiburrahman dari SMA Negeri I berhasil meraih medali emas. Satu prestasi yang cukup menggemparkan diraih siswa hafal Al-Qur'an dan ta'at puasa Senin-Kamis ini karena dia tak saja sekadar mengharumkan nama Kota berpenduduk 48.000 jiwa ini, melainkan juga mengharumkan nama Provinsi Sumbar di pentas nasional. Itulah sekilas tentang dunia pendidikan.

Pada tahun 2006, Indonesia diwakili murid SMP Negeri I Padang Panjang, Fuad Ikhwanda ke ajang finalis Merit Award INAEMIC 12 Juli 2006 di Bali Pada tahun 2006 ini pulalah Fuad Ikhwanda diundang sebagai peserta kongkres nasional berkaiotan dengan yang di atas di Jakarta.

Untuk tingkat SD, selain juara I nasional sepak bola Pordini, Padang Panjang juga meraih medali emas Kompetisi PASIAD-II Matematika. Di samping itu banyak lagi yang tak bisa disebutkan satu persatu di sini.

Kalau dilihat di sektor kesehatan. Satu hal yang sangat dirasakan lompatan kemajuannya sekarang oleh masyarakat, adalah semenjak diberlakukannya sistem berobat gratis bagi seluruh masyarakat Kota Padang Panjang. Masyarakat tak lagi mebyara berobat ke Puskesmas maupun ke Rumah Sakit Umum Daerah di kota ini. Ketika Wako Suir Syam ditanya tentang hal ini, menurut suir Syam bukannya masyarakat berobat gratis. Akan tetapi, masyarakat tidak lagi membayar berobat karena sudah dibayarkan oleh Pemerintah Kota dengan cara mengansuransikannya ke PT. Askes. Dalam hal ini, jelas Suir Syam yang pernah jadi dokter teladan ini, setiap warga masyarakat kota ini diansuransikan oleh Pemerintah Kota ke PT. Askes dengan biaya Rp 60.000/tahun. Namun ketika ditanya Sidak kepada Suraini(42th), seorang ibu rumah tangga di Padang Panjang, baginya yang jelas selama kepemimpinan Walikotanya yang sekarang inilah dia tidak membayar berobat ke Puskesmas atau ke rumah sakit. “Bagi kami masyarakat biasa ini, besar sekali artinya kebijakan pak Walikota Suir Syam yang mengupayakan kami tak membayar lagi berobat. Mungkin saja pak Wali tak mau namanya dipuji, tapi masyarakat pasti tahu dan merasakan manfaatnya. Kalau beliau tak mau disebut masyarakatnya berobat gratis, silakan saja. Yang jelas, sekarang kami masyarakat tak lagi susah-susah mencari uang untuk berobat”, kata perempuan ini serius.

Satu hal lagi terobosan amat spektakuler selama kepemimpinan Wako Suir Syam di sektor kesehatan, adalah pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) modern yang bertaraf internasional.

Rumah sakit yang sekarang sudah mulai beroperasi, kendatipun peresmiannya direncanakan tanggal 1 desember 2007, seiring dengan Hari Ulang Tahun(HUT) Kota Padang Panjang nanti, terdiri dari empat lantai, dengan fasilitas serba modern, yang pengelolaannya kerja sama dengan rumah sakit MMC Malaka, Malaysia.

Menyebut hal ini, dikatakan Mantan Direktur Rumah Sakit Achmad Muchtar(RSAM) Bukittinggi ini, dengan letaknnya yang sangat strategis, nyaman dan sejuak, di bawahnya pemandangan yang amat indah, dipagar tiga gunung; Merapi singgalng dan Tandikek, hadapan sebuah danau biru yang elok; Danau Singkarak diharapkan aman menjadi tujuan masyarakat dalam kawasan Sumatera nantinya. Mereka berobat ke sini bukan saja sekadar berobat, tetapi sekaligus juga bisa berwisata. Dengan ini, disamping masyarakat padang panjang bisa berobat tak membayar ke rumah sakit modern, sekaligus juga akan bisa membuat Kota Padang Panjang menjadi tujuan wisata kesehatan, di samping menjadikan Padang Panjang sebagai kota tujuan pendidikan.

Satu hal yang amat menarik dalm upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kota ini, petugas kesehatan tak saja sekadar menunggu pasien datang ke rumah sakit. tetapi, sekaligus juga berusaha mencari pasien ke rumahnya.

Kalau di Puskesmas tak banyak lagi petugas kesehatan setelah habis jam penerimaan pasien berobat, itu prtanda mereka sedang ke lapangan, ke rumah-rumah masyarakat, mencari kalau ada masyarakat yang sakit tetapi tak mau berobat. Atau, mungkin saja sedang melihat warga yang pernah berobat ke Puskesmas, tetapi sesuai jadwal mereka diminta datang lagi berobat ternyata tak datang. Guna dilihat ke rumahnya, ada dua kemungkinan; pertama mungkin karena sudah merasa sekat dan kedua mungkin juga karena malas datang berobat. Kalau karena malas, akan diberikan keyakinan oleh petugas kesehatan bahwa mereka harus kembali berobat dan berobat tak membayar.

Namun demikian, ketika ditanya kepada Wako Suir Syam, dia meminta kepada warga masyarakat agar bersama-sama dengan pemerintah menjaga agar pelayanan kesehatan oleh petugas di Puskesmas dan rumah sakit tetap prima.

Jika ada paramedis atau petugas pelayanan kesehatan yang tak melayani pasien dengan baik, seperti berkata kasar dan lalai menangani pasien, tolong katakan kepadanya baik-baik, bahwa tak baik memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti itu. Berikanlah pelayanan secara baik karena mereka kan sudah ditugaskan untuk itu. Kalau malas, marah-marah atau sengaja melalaikan penangan terhadap pasien, sama saja dengan memberikan citra buruk terhadap dunia kesehatan di kota ini. Untuk itu, perlu masyarakat menegurnya, di samping atasan dan walikota sendiri juga akan menegurnya. Rumah sakit bagus atak menjadi jelek, kalau pelayanan petugasnya jelek. “Tapi kalau rumah sakit bagus dan pelayanannya bagus pula, akan membuat rumah sakit bagus bertambah bagus. Jadi jangan biarkan saja pemerintah mengawasi pelayanan rumah sakit atau Puskesmas, namun harus juga masyarakat”, ujar Suir Syam. Kalau masyarakat selama ini telah menganggap pelayanan petugas kesehatan di kota ini baik, alhamdulillah. Tapi jangan puas sampai di situ, harus ditingkatkan terus. Sebab kata Suir Syam, kehebatan rumah sakit luar negeri seperti MMC Malaka itu bukan terletak kepada kehebatan para dokternya, bukan pula karena kecanggihan peralatannya semata. Tetapi lebih dikarenakan kehebatanan, keramahtamahan, kecepatan pelayanan petugasnya. “Kita ingin dan harus menerapkan hal ini di Padang Panjang. Kalau tidak demikian, percuma dibangun rumah sakit modern”, tambahnya lagi.

Di sektor ekonomi kerakyatan, berbagai terobosan pun selama empat tahun terakhir ini sudah terjadi di kota yang berada di persimpangan antara Padang-Solok, Padang-Bukittinggi ini. Satu hal yang dilakukan Suir Syam, dia meminta kepada masyarakat agar datang langsung kepadanya, pintu rumahnya terbuka untuk melayani warganya yang mengemukakan berbagai keluhan, terutama yang berkaitan dengan ekonomi.

Alhasil, selama ini telah mampu digenjot peningkatan perekonomian masyarakat yang bersifat ekonomi kerakyatan di kota ini. Antara lain dapat dilihat dari berkembangnya koperasi di kota ini.

Untuk meningkatkan ekonomi rakyat kecil ini, antara lain dengan memanfaatkan ndana refolving. Dana ini dipinjamkan kepada masyarakat untuk modal usaha. Jaminannya hanya Kartu Tanda Penduduk. Perkembangannya sangat signifikan. Terlihat dari perkembangan koperasi, yang telah beberapa kali kota ini memperoleh penghargaan di bidang perkembangan perkoperasian dari pemerintah pusat. Terakhir yang diterima Wako Suir Syam dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali, beberapa waktu baru-baru ini.

Masyarakat miskin, sengaja dicari petugas termasuk Wako sendiri turun ke lapangan, berjalan di lorong-lorong gang kecil, melihat warga miskin yang tak mampu baik karena sakit maupun karena memang tak punya modal sama sekali.

Dalam hal ini, Wako Suir Syam menegaskan kepada pihak dinas terkait, dia berharap jangan sampai lebih dulu dia tahu daripada Dinas terkait. Sebab, kalau tahu, dia akan turun langsung ke lapangan. Kalau demikian, tentu Dinas terkait malu sendiri nanti. Dia meminta kepada warga masyarakat, agar jangan segan-segan datang ke rumahnya memberitahukan bahwa di linkungan mereka ada masyarakat yang perlu dibantu atau butuh perhatian. Sudah banyak kejadian, Suir Syam duluan datang ke lokasi warga sebelum Kadinas datang ke rumah yang bersangkutan. Ada yang dibantu dengan mesin jahit dan lain sebagainya, sehingga dia bisa hidup dengan udaha sendiri. Dan penanganan ini dilakukan secara teratur dan terkoordinasi dan terukur.

Sebentar lagi, kekayaan industri makanan di kota ini pun akan diperkuat oleh satu unit labor mini untuk pemeriksanaan sampel, dan satu unit mesin pembuat packing atas bantuan Pemerintah Korea Selatan, menyusul kerja sama Pemerintah RI-Korsel. Sekaligus 2 orang tenaga ahlinya diperbantukannya ke kota ini, sejak tahun 2006 lalu. Kini, mereka pun akan membantu membangun jaringan pemasaran hasil produk Padang Panjang ini ke luar negeri.

Seperti dikemukakan Kadinas Perindagkoptam, Erna Nasution, bantuan ini akan segera diperoroleh Kota Padang Panjang karena syarat yang diminta Korsel harus ada dana sharing 10 persen, yakni sekitar Rp 52 juta dari sekitar rp 500 juta nilai bantuan Korsel tersebut. Ini sudah disetujui DPRD yang masuk pada APBD 2007.

Tidak banyak kata Erna yang tahu, kenapa kota ini bisa dapat bantuan Korsel yang sangat strategis dalam penyiapan produk industri makanan rakyat yang bakal memasuki dunia ekspor ini. Apalagi bantuan ini hanya jatuh ke segelintir daerah di Indonesia. Antara lain jawabnya, berkat peran lobi Pemko ke pusat.

Alasan Padang Panjang melakukan lobi ke pusat kata Erna, karena kota ini kaya dengan industri makanan. Selain jenisnya banyak, unit usahanya pun banyak berkembang di kota ini. Terakhir mencapai 270 unit. Sementara dari hasil observasi dua orang ahli dari Korsel yang berada di padang Panjang, Prof. Dr. Chung Choongil(ahli pangan) dan Kim Byung Hyuk(ahli marketing), untuk kondisi kondisi tahun 2006 belum ada produk makanan ini yang layak diekspor. Meskipun tak dipungkiri, rasanya sangat enak.

Contohnya belum layak eskpor, produk makanan tersebut belum lagi mampu mencantumkan kandungan bahannya secara rinci, belum memiliki kemasan yang bagus dan lain sejenisnya.

Untuk ke depan, langkah-langkah kongkrit untuk menggenjot keberhasilan ketiga titik tumpu pembangunan Kota Padang Panjang ini, kata Suir Syam akan lebih dipertegas lagi, sehingga makin ke depan perkembangan Kota Padang Panjang akan semakin menggembirakan.

Kata Suir Syam, hatinya akan semakin senang, kalau Padang Panjang, kalau rakyat kota serambi Mekah ini makin hari semakin berkembang, semakin sejahtera. Karenanya, berkali-kali Suir Syam mengatakan selama wawancara berlangsung, agar selalu bersyukur kepada Allah swt. Keberhasilan dalam bentuk apapun yang dicapai selama empat tahun belakangan ini, semuanya adalah nikmat Allah swt. “Sehari-hari ingatan saya, bagaimana kampung saya ini makin bagus, pesat perkembangan dan sejahtera warganya”, kata Suir Syam sembari tersenyum. Adirozal Mengamininya.{RIFNALDI}

RP. 1 MILIAR DANA ASPIRASI DI DUGA TIDAK TEPAT SASARAN

Kajari Kota Padang Panjang Bakal Tahan Anggota Dewan, Jika Terbukti Langgar Aturan.


Padang Panjang, PEMBURU BERITA SEJATI

Dana aspirasi yang disalurkan melalui rekomendasi 20 anggota DPRD Padang Panjang lumayan besar, mencapai Rp. 50 juta per dewan. Di duga penyaluran dana ini tidak tepat sasaran.

Kalangan aktivis menilai, dana aspirasi bagi anggota dewan yang kemudian di salurkan kepada masyarakat dan kontitusinya adalah upaya “menjual diri” kepada masyarakat. Dana aspirasi jelas-jelas bertentangan dengan keefektifan serta terkesan menghambur-hamburkan uang negara.

“Dalam UU No. 10 tahun 2004 tentang cara peraturan perundangan-undangan sudah ada penjelasannya. Lagi pula pada PP No. 37 yang diubah menjadi PP No. 24 tahun 2007 juga sudah disebutkan, dimana dana komunikasi, dana sidang dan sebagainya sudah diatur PP tersebut “ kata Alvon Kurnia Palma, SH, direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang.

Saya pikir tak usah saja ada dana aspirasi untuk anggota dewan yang bernilai puluhan juta rupiah itu. Bila perlu, putuskan saja perda yang ada untuk dana dimaksud, sambungnya.

Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) wilayah Sumatera Barat, Khairul Fahmi, SH menilai, dari segi aturan undang-undang tidak ada ditemukan yang mengatur dana aspirasi tersebut, bahkan Peraturan Pemerintah 24 tahun 2004 diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2007. Sesuai dengan PP tersebut dana aspirasi ditompangkan ke Satuan Keja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Sosial. Artinya, dana aspirasi tersebut telah masuk dalam kas eksekutif, tidak ada kewenangan dari anggota dean mengambil dana tersebut. Dan apabila legislatif berkeinginan untuk mengambil dana tersebut, harus ada persetujuan dari salah seorang anggota dewan.

Kejari Kota Padang Panjang H.M, Said, SH, MH sependapat dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Perhimpunan Bantuan hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Wilayah Sumatera Barat, “Artinya tugas legislatif mengawasi eksekutif tidak boleh ikut campur dalam menyalurkan dana, apalagi dana aspirasi itu kan sama artinya persengkongkolan yang jelas tidak ada aturannya. Kita akan minta data kelurahan dan camat bagi orang yang telah menerima bantuan ini, jika terbukti yang melanggar aturan kita bakal tahan” tegas Kejari.{rifnaldi}

Dr.H Suir Syam, M.Kes, MMR dan Ir. H. Edwin, Sp dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota

Padang Panjang, Pemburu Berita Sejati

Dr. H. Suir Syam, M.Kes, MMR dan Ir. H. Edwin, Sp dilantik dan diambil sumpahnya sebagai Walikota dan Wakil Walikota Padang Panjang periode 2008-2013 oleh Gubernur Sumbar H. Gamawan Fauzi, SH atas nama Presiden Republik Indonesia, Kamis (11/9) sore kemarin di Gedung DPRD setempat.

Acara pelantikan yang juga dihadiri Wakil Ketua DPD RI Ir. Irman Gusman, SE, MBA dan bupati/walikota se-Sumbar itu diawali dengan pembukaan sidang oleh Ketua DPRD Kota Padang Panjang Drs. H. Hamidi Labai Sati. Dalam pembukaan sidang itu, Hamidi menyampaikan sekelumit perjalanan Pilkada Kota Padang Panjang, sampai terpilihnya Suir Syam dan Edwin sebagai walikota dan wakil walikota.

Pilkada yang digelar 9 Juli 2008 lalu itu diikuti tiga pasangan calon, masing-masing Drs. Afrizal Moetwa dan Drs. Fathoni Rasyid (diusung Partai Golkar), dr. H. Suir Syam, M.Kes, MMR dan Ir. H. Edwin, Sp (PAN, PKPB dan PBB), serta pasangan Drs. Yuswar Yusuf Dt. Garang dan Drs. Sopendi Dt. Indo Kayo (Partai Demokrat).

Setelah dilakukan proses pencoblosan dengan aman dan lancar, akhirnya pasangan Suir Syam-Edwin unggul mutlak (81,5 %) atas dua pasangan lainnya. “Alhamdulillah, setelah proses pencoblosan sampai penghitungan suara dilakukan, tak satupun terjadi aksi demo. Ini merupakan wujud kedewasaan masyarakat Padang Panjang,” ucapnya.

Sementara itu Gubernur H. Gamawan Fauzi dalam kata sambutannya usai mengambil sumpah dan melantik Suir Syam-Edwin mengatakan, masyarakat Kota Padang Panjang pantas bersyukur, karena proses demokrasi di kota itu telah berjalan dengan baik. Buktinya, tak sedikitpun terjadi aksi protes, apalagi sampai berbuat anarkhis dari masyarakat dan pihak yang kalah.

“Untuk itu, atas nama Pemerintah Provinsi Sumatra Barat saya mengucapkan selamat kepada walikota dan wakil walikota terpilih, serta apresiasi atas kedewasaan yang diperlihatkan masyarakatnya. Kepada segenap masyarakat di daerah lain, ini patut menjadi teladan,” ujarnya.

Selama lima tahun kepemimpinannya di periode pertama (2003-2008), lanjut Gubernur, Suir bersama wakilnya Drs. H. Adirozal, M.Si telah membawa Padang Panjang menjadi kota yang maju dan menjadi tujuan berbagai aktifitas. Bersama masyarakatnya, keduanya telah mampu memantapkan visi menjadikan Padang Panjang sebagai pusat pendidikan Islam, pusat pelayanan kesehatan dan menjadi daerah tujuan wisata.

Sebagai kota yang berjulukan Serambi Mekah, Padang Panjang selama ini telah mampu menjadi kota tujuan untuk menimba ilmu agama Islam, karena di kota itu banyak sekali pesantren dan lembaga pendidikan Islam lainnya yang keberadaannya jauh lebih maju dan tidak dimiliki daerah lainnya.

Potensi itu harus terus dikembangkan secara optimal melalui peningkatan sumber daya manusia, peningkatan fasilitas pendukung dan yang lebih penting adalah peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri, sehingga eksistensi kota ini sebagai pusat pendidikan Islami dapat dipertahankan.

“Perlu kami ingatkan kepada Walikota dan Wakil Walikota yang baru saja dilantik, khususnya Suir Syam, masa jabatan kali ini merupakan periode kedua. Artinya, dari aspek kesinambungan program, saudara tentu realatif tidak akan menghadapi kendala, hanya tinggal melanjutkan dan memilih prioritas yang harus didahulukan,” ujarnya.

Usai acara pelantikan, langsung dilakukan pelantikan Ketua Dharmawanita Persatuan di Rumah Dinas Walikota Padang Panjang. Gubernur H. Gamawan Fauzi dan rombongan juga berbuka puasa bersama di rumah dinas tersebut dan malam harinya langsung melakukan safari Ramadhan di Mesjid Tauhid Pasar Baru. {rifnaldi}

Satpol PP Kota Padang Panjang Bakal Lakukan Razia Rutin

Padang Panjang, Pemburu Berita Sejati

Setiap Hari ke beberapa titik yang dianggap rawan tempat terjadinya perbuatan maksiat tersebut. Seperti peristiwa yang baru-baru ini berhasil diungkap satuan penegak Perda itu, yakni penangkapan terhadap sekelompok kawula muda yang tengah asyik berpesta minuman keras di sekitar tribone Lapangan Kantin. Gelapnya situasi di sekitar lokasi, membuat mereka terhanyut dibawah kekuasaan dan pengaruh alkohol, tanpa sedikitpun menyadari kedatangan petugas.Padang Panjang.

Maraknya aksi maksiat yang dilakukan segelintir generasi muda seperti mabuk-mabukan dan perbuatan tidak senonoh di sejumlah titik di Kota Padang Panjang telah meresahkan masyarakat. Aksi tersebut dilakukan karena mininnya penerangan pada sejumlah lokasi seperti lokasi disekitar Lapangan Kantin dan terminal Bukit Surungan.

Keresahan masyarakat tersebut langsung mendapat tanggapan serius dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang Panjang dengan melakukan razia rutin

"Begitu menerima laporan warga, kita langsung menurunkan personil untuk melakukan investigasi. Alhasil, petugas memang mendapati perbuatan sekelompok anak muda yang sudah mengarah kepada tindak kriminal. Untuk memberikan efek jera, mereka (pelaku, red) langsung kita gelandang ke markas," ujar Kasatpol PP Kota Padang panjang Sukma S.Sos, yang mengaku gerah seiring banyaknya laporan warga yang masuk terkait aksi tersebut.Lebih lanjut, Sukma yang jajarannya ikut mengamankan pelaksaan Pilkada dan Ujian Nasional di Kota Padang Panjang tersebut mengatakan, begitu digiring ke markas, sekelompok pemuda yang masih tercatat sebagai mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi di Kota Padang Panjang itu, Lantas disuruh membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Setelah diberikan penyuluhan dan pembinaan, beberapa orang dari mereka ikut ditemani wanita pasangannya, akhirnya diperbolehkan pulang.

"Tidak hanya Lapangan Kantin, kawasan Terminal Bukit Surungan juga merupakan lokasi yang tergolong rentan akan terjadinya perbuatan maksiat. Rata-rata, kedua lokasi itu adalah daerah yang termasuk minim penerangannya. Kedepan, kita berharap adanya koordinasi dan kerjasama yang baik antar lintas instansi terkait," ajak Sukma seraya menambahkan, jika Pol PP bakal menggelar razia rutin di dua titik lokasi tersebut.

"Tidak hanya dalam upaya mensukseskan UN, kita juga akan bekerja ekstra dalam mengawal kelancaran jalannya Pilkada. Partisipasi dan peran aktif masyarakat, sangat kita harapkan guna mewujudkan Bumi Serambi Mekkah yang aman dan damai," harap Sukma.

Salah seorang pedagang di seputaran Gedung M.Syafei Kota Padang Panjang Edi mengatakan, dirinya sering melihat gerombolan pemuda yang sering melakukan mabuk-mabukan terutama pada malam hari. Ia berharap agar instansi terkait agar melakukan pengawasan rutin agar kejadian tersebut dapat dicegah demi keamanan dan ketertiban di kota yang berjuluk Serambi Mekah ini.

“ Kalau tidak ada tindakan tegas dari instansi terkait, kegiatan generasi muda tersebut sudah sangat meresahkan warga sekaligus dapat mengganggu ketertiban umum”, harap Edi yang sering pada malam hari memergoki aksi maksiat tersebut.(Rifnaldi)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) Kerjasama Dengan Dinas Kesehatan Kota Padang panjang.

Padang Panjang,Pemburu Berita Sejati

Kota Padang Panjang menjadi salah satu tempat dari beberapa kabupaten/kota di Sumatera Barat yang dijadikan tempat survey kebutaan dan pemeriksaan mata gratis bagi masyarakat oleh Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) Padang dan Dinas Kesehatan Kota Padangpanjang. Kegiatan yang dilaksanakan serentak di 4 kelurahan tersebut mendapat sambutan antusias dari masyarakat terutama bagi yang sudah berumur lebih dari 40 tahun

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padangpanjang dr H Mawardi MKM disela-sela kegiatan pemeriksaan mata gratis tersebut di Panti Asuhan Tri Murni Kel Silaiang Bawah kemarin mengatakan, untuk hari pertama pelaksanaan, survey kebutaan dan kesehatan mata gratis tersebut telah digelar di dua kelurahan, yakni Kel Silaiang Bawah dan Kebun Sikolos. Sementara dua kelurahan lainnya digelar sepanjang Kamis, yakni Kel Gunung dan Koto Katiak.

"Kota Padangpanjang sendiri merupakan satu dari empat daerah tingkat dua yang dipilih untuk kegiatan ini. Selain Tanahdata, juga terpilih Kab Agam dan Pesisir Selatan, yang juga telah melaksanakan kegiatan ini secara serentak sejak dua hari lalu," ujar Mawardi.

Sementara itu, dr Hendriati S.Pm didampingi Suryati S.Pd M.Kes dari pihak Kedokteran Unand kepada koran ini menuturkan, sesuai ketentuan yang telah ditetapkan pihak peneliti, kegiatan yang melibatkan sedikitnya satu orang dokter spesialis, perawat dan sejumlah dokter residen mata dari Fakultas Kedokteran Unand tersebut, selanjutnya akan mengambil sampel sebanyak 100 orang pasien dari warga berusia diatas 40 tahun.

"Pada dasarnya, kegiatan ini bukanlah dikhususkan bagi mereka yang berusia diatas 40 tahun. Namun kebanyakan dari penderita kebutaan dan masalah mata itu adalah mereka-mereka yang telah berusia lebih dari 40 tahun," ujar Hendriati.

Dikatakan, selain menjalani survey kebutaan dan pemeriksaan mata, pasien yang ikut memeriksakan matanya pada kegiatan itu, terlebih dahulu juga akan menjalani pemeriksaan kesehatan secara umum. Barulah sesuai hasil pemeriksaan nantinya imbuh Hendriati, pasien akan menjalani pemeriksaan mata secara keseluruhan, baik berupa pemeriksaan visus maupun kacamata.

"Selain akan memberikan resep kacamata, pasien yang datang juga kita berikan obat-obatan seperlunya," tutup Hendriati. (RIFNALDI)